Siapa bilang gw ibu yang baik...
Secara sekilas mungkin beberapa orang akan berpendapat seperti itu...
Hal ini timbul karena putra pertama gw yg sakit... Dia mengidap craniopharyngioma.. Itu adalah sejenis tumor yang ada di batang otak. Jenis tumor ini jinak, namun beberapa progresif. Yaitu mengeluarkan cairan sehingga menekan bagian otak yang lain.
Resikonya, si anak menjadi lebih lemah dari yang lain. Organ fisiknya bisa terganggu (untuk kasus Lie, tangan kirinya terkadang lebih lemah jika cairan tumor di otaknya sudah banyak). Ada beberapa pengidap yang penglihatannya juga terganggu.
Gw memang mencurahkan hampir seluruh perhatian gw pada Lie. Mencatat perkembangannya. Memperhatikan kelebihan dan kekurangannya. Tapi ada yang lain yang terlewatkan.
Putra kedua gw, Yan, yang lahir sekitar 4 bulan sebelum Lie divonis mengidap tumor agak terabaikan.
Terabaikan pertama adalah gw hanya menyusui dia selama 3,5 bulan. Menyusui hampir ekslusif. Artinya masih dicampur susu sapi, meskipun cuma sedikit. Karena di usia 3,5 bulan, Lie diharuskan operasi di RS yang cukup jauh dari rumah. Hal ini mengakibatkan gw nggak bisa ketemu dia sesering yang dibutuhkan.
Kita tau bahwa balita tidak boleh berkunjung di RS kan... Apalagi ini bayi 3 bln... *mengusap air mata
Yang lainnya lagi, terkadang gw tidak bisa menerima kenyataan bahwa putra gw mengidap tumor itu. Jadi beberapa info dari internet yg sebaiknya dilakukan terhadap pengidap tumor itu tidak gw lakukan. Misalnya pantangan makan. Gw memang mengurangi Lie spy tidak memakan jenis itu. Tapi tidak menyetopnya sama sekali. Its good to see him happy, you know.. Saat dia menikmati apa yg dia makan, saat dia menikmati sesuatu... Mungkin juga karena dia tidak bisa menikmati semuanya secara sempurna seperti anak2 lain. Misalnya saja dia tidak bisa melakukan permainan2 yang disukai anak2 seusianya. Seperti ayunan, luncuran, berenang, lari2an. Karena fisiknya kurang baik, dia lebih suka berjoget sendiri (spy tidak kawatir didorong temannya) atau menonton tv.
Apalagi ya... Banyak lah kekurangan gw sebagai ibu. Terkadang gw juga menomorduakan putra2 gw demi sebuah deadline. Apalagi jika ada suami gw yg bisa menjaga mereka. Atau menomorduakan putra bungsu gw...
Kami memiliki kelebihan dan kekurangan masing2. Semua ada penyebabnya. Semua ada pertimbangannya. Terkadang pertimbangan itu salah. Tapi kadang kita juga terjebak dengan pola pikir kita sendiri.
Jadi... masih berpikir gw ibu yang baik??