Landscape bisa diartikan sebagai bentang alam suatu daerah atau kawasan.. Dalam blog ini, 'my landscape' berarti bentang pikiranku... Enjoy and hope it will brings goodness...
Minggu, 02 Maret 2014
Senin, 17 Februari 2014
Roof Garden di KLH
Agak sedikit pengen narsis...
Sebenernya kurang maksimal sih, tp untuk ukuran waktu yg sempit, kayaknya lumayan juga ya...
posisinya di atas drop off... nggak ada akses untuk ke area ini, tp mudah2 ada spot yg bisa dibuka dari ruang rapat menteri, minimal untuk maintenance....
Sebenernya kurang maksimal sih, tp untuk ukuran waktu yg sempit, kayaknya lumayan juga ya...
posisinya di atas drop off... nggak ada akses untuk ke area ini, tp mudah2 ada spot yg bisa dibuka dari ruang rapat menteri, minimal untuk maintenance....
Minggu, 28 April 2013
Lie vs Tumor Otak - Craniopharyngioma
Saat itu pertengahan Februari. Kami merasa hidup kami tidak bisa lebih baik lagi. Kami baru saja dikaruniai putra kedua yang lahir 10 Januari 2013, Yan Haritz, dan kami sedang mempersiapkan aqiqah untuknya yang diadakan Sabtu, 16 Februari 2013. Namun Tuhan punya rencana lain untuk kami...
Beberapa hari sebelum hari aqiqah, tangan kiri putra pertama dan ksatria kecil kami tiba2 lumpuh. Hal ini cukup mencolok karena Lie biasanya sangat pecicilan dan gratilan, sehingga kelihatan sekali saat dia tidak menggunakan tangan kirinya.
Akhirnya kami ke dokter anak senior di Sukma Sakti untuk memeriksakan kondisi Lie. Sang dokter hanya menyarankan untuk segera ke dokter syaraf anak di Klinik Anakku, Kelapa Gading. Karena antrian yang panjang dari pasien dr. Hardiono di Klinik Anakku, Lie baru mendapat jadwal 4 hari setelah disarankan oleh dokter anak. Dr. Hardiono hanya memeriksa Lie sekilas dan menyarankan segera MRI. Karena memerlukan anestesi, maka kegiatan MRI baru bisa dilakukan hari Senin, 25 Februari 2013. Setelah selesai MRI aku langsung menghadap dr. Hardiono untuk minta saran selanjutnya.
Diagnosis dr. Hardiono adalah ada gumpalan di otak Lie. Bentuknya semi padat dan padat. Gumpalan tersebut yang menekan otak kanannya, sehingga menyebabkan tangan kirinya lumpuh. Dr. Hardiono merujuk untuk segera ke RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk segera tindakan. Kondisi Lie saat itu sudah 'serius', menurut dokter. Tindakan yang dilakukan terhadap Lie, sebagai gambaran dari dr. Hardiono, kemungkinan ada tindakan biopsi utk meneliti apa materi dari gumpalan tersebut. Apabila bisa diobati dari luar, maka tidak perlu dibedah. Namun jika tidak bisa diobati dari luar, maka otak Lie perlu dibedah dan diambil gumpalan tersebut. Bahkan dr. Hardiono menyarankan langsung ke RS Mitra Keluarga, tanpa perlu pulang dulu.
Dunia rasanya runtuh saat mendengar itu. Bedah otak... Nggak kebayang kayaknya mendengar istilah itu. Jika ada yang mengucapkan kata itu, mungkin aku hanya mengucap: Naudzubillah...
Singkat cerita, kami memutuskan untuk tidak langsung tindakan, tapi ingin mencari referensi dulu untuk perlakuan medis mengenai otak yang sekiranya terbaik untuk anak2. Dan kami menemukan referensi terbaik adalah Prof. Eka di RS. Siloam Karawaci. Kamipun membuat janji temu yang mendapat jadwal 26 April 2013.
Namun lagi2 rencana Tuhan berkata lain.
Akhir Maret, setelah Lie menginap di RS Rawamangun selama 1 minggu akibat dehidrasi sedang-berat (dia nggak mau makan dan minum selama 2 hari penuh sebelum di rawat, namun kondisinya sangat membaik selama dirawat) kondisi Lie drop setelah BAB sebanyak 3x di hari Minggu dan Senin. Puncaknya di hari Senin, 1 April 2013, kondisi Lie bener2 drop. Dia mulai setengah sadar, tangannya gemetar dan kakinya kaku. Kakakku yang pernah mengirimkan email ke gammaknife.com mengenai kondisi Lie disarankan untuk menemui dr. Lutfi. Gammaknife adalah teknologi Prof. Eka yang dikembangkan di RS. Siloam Karawaci. Dr. Lutfi adalah salah satu tim bedah syaraf yang diketuai oleh Prof. Eka.
Rabu, 3 April 2013 sore, kami menemui dr. Lutfi. Franky, suamiku, sudah memutuskan untuk mengikuti jalan apapun yang disarankan oleh dokter untuk kebaikan Lie. Penjelasan dr. Lutfi yang simpatik membuat kami yakin untuk menyerahkan kegiatan bedah otak Lie di tangan sang dokter dan tim nya.
Jumat, 5 April 2013 kegiatan bedah dilakukan. Dr. Lutfi sudah menginformasikan hal2 terkait kegiatan bedah termasuk lamanya kegiatan bedah tersebut yg secepat2nya 6 jam dan selama2nya bisa sampai 10 jam. Ooohhh.... 10 jam melakukan operasi.... Nggak kebayang deh, capeknya, tapi kami pasrah saja menerima semua informasi tersebut.
Setelah 6 jam proses operasi, Lie dipindahkan ke ruang ICU dan sudah sadar 3,5 jam berikutnya. Dan dia juga tidak rewel bahkan relatif lebih banyak tertawa disana meskipun tubuh mungilnya dipenuhi selang sana sini dan dikelilingi alat2 yang notabene lebih besar dari tubuhnya.
Senin, 8 April 2013 lie dipindahkan ke ruang rawat. Meskipun kondisinya masih kelihatan memprihatinkan, namun rupanya kondisi vital nya sudah stabil. Alhamdulillah. Di ruang rawat kami menghabiskan waktu lebih dari 2 minggu karena kondisi kekakuan Lie yang belum normal. Rahang kiri, tangan kiri dan kaki kirinya masih belum bisa berfungsi sempurna. Meskipun di minggu pertama tim dokter bedah syaraf sudah memperbolehkan Lie pulang, namun dokter anak, dokter gizi dan dokter fisioterapi masih belum menyarankan untuk pulang.
Kami baru pulang hari Selasa, 23 April 2013 setelah Lie dapat memasukkan makanan setengah padat dan menerima alat fisioterapi untuk membuat tangan kirinya berada pada posisi sempurna.
Jalan menuju kesembuhan total Lie masih panjang. Jenis tumor yang diderita Lie, craniopharyngioma, adalah jenis yang lengket di thalamus, sehingga dokter tidak bisa mengangkat seluruh tumor tersebut tanpa mengganggu sistem hormonnya. Adapun gumpalan yang menekan otak kanan Lie merupakan cairan yang dihasilkan oleh tumor tersebut. Sebagai antisipasi, tim dokter sudah menyiapkan selang di kepala Lie yang memungkinkan untuk disedot keluar apabila tumor sudah menghasilkan cairan terlalu banyak. Treatment selanjutnya adalah radiasi (sinar) untuk menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tumor tersebut.
Jenis tumor ini rupanya menyerang anak2 usia 2-11 tahun dan kebanyakan berjenis kelamin laki2. Tumor ini biasanya menyerang mata sehingga tidak sedikit yang gejalanya adalah rabun atau buta yang dilanjutkan dengan lumpuh, koma lalu.. ya, meninggal apabila tidak segera mendapat pertolongan. Untuk beberapa kasus bahkan ada gejala yang menyebabkan perubahan sikap pada anak yang mengidapnya, misalnya menjadi lebih sopan dan lembut. Yang pasti ini jenis tumor yang tidak bisa dihilangkan begitu saja karena sifatnya yang lengket.
Saat tulisan ini dibuat, kondisi Lie sudah mulai membaik. Dia sudah mulai cerewet, fungsi motorik tangan dan kakinya masih perlu dilatih sehingga Lie melanjutkan fisioterapi di RS. OMC (Ongkomulyo) setiap seminggu 2-3x. Kepala bagian kanan dimana tertanam selang agak sedikit benjol berisi cairan. Menurut dokter, hal ini tidak membahayakan, namun kami sangat menantikan waktu kontrol Senin, 29 April 2013 besok untuk menanyakan hal ini. Kami terus berharap yang terbaik, semoga kondisi Lie dipulihkan seperti semula. Baik kondisi tubuhnya maupun penglihatannya.
Kami masih percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik bagi kami, seperti yang sudah kami rasakan selama ini..
Banyak sekali dukungan dari teman2 dan saudara2 baik dukungan moril maupun materil bagi kami di saat2 tergelap kami. Dukungan yang timbul dari rekan yang sungguh tidak kami duga. Bahkan beberapa dukungan datang dari rekan yang tidak begitu dekat. Untuk itu semua, kami mengucapkan terima kasih untuk teman2 kami. Mohon doa restu untuk treatmen Lie selanjutnya semoga dilancarkan dan dimudahkan. Amin.
Terimakasih sebesar2nya untuk Bapak Hadi Nursanto dan Ibu Sumartini Astirah yang bersedia dengan senang hati merawat putra kedua kami yang sedikit terlantar sejak Lie dirawat; mbak Denok dan mas Puji dan Rindra yang memberikan dukungan moril, materil dan membantu merawat Yan; keluarga suamiku, Franky Haritz, mama atas dukungan dan perhatiannya, Lina, Edu, Linda atas semua dukungan moril dan materil dan info2 yang berguna bagi kesembuhan Lie;
Terimakasih untuk keluarga besar dari pihak orang tua kami; mbak Wuri dan keluarga, mbak Ike dan keluarga, Om Didi dan keluarga, Ik Lin dan keluarga, Ku Yong yang telah memberikan semua dukungan yang kami butuhkan.
Terimakasih juga untuk teman2 sekolah dan profesi kami yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan teman2 kerja suamiku, di AMS.
Semua doa dan dukungan kalian Insya Allah akan dibalas Allah berlipat ganda.
Amin.
Beberapa hari sebelum hari aqiqah, tangan kiri putra pertama dan ksatria kecil kami tiba2 lumpuh. Hal ini cukup mencolok karena Lie biasanya sangat pecicilan dan gratilan, sehingga kelihatan sekali saat dia tidak menggunakan tangan kirinya.
Akhirnya kami ke dokter anak senior di Sukma Sakti untuk memeriksakan kondisi Lie. Sang dokter hanya menyarankan untuk segera ke dokter syaraf anak di Klinik Anakku, Kelapa Gading. Karena antrian yang panjang dari pasien dr. Hardiono di Klinik Anakku, Lie baru mendapat jadwal 4 hari setelah disarankan oleh dokter anak. Dr. Hardiono hanya memeriksa Lie sekilas dan menyarankan segera MRI. Karena memerlukan anestesi, maka kegiatan MRI baru bisa dilakukan hari Senin, 25 Februari 2013. Setelah selesai MRI aku langsung menghadap dr. Hardiono untuk minta saran selanjutnya.
Diagnosis dr. Hardiono adalah ada gumpalan di otak Lie. Bentuknya semi padat dan padat. Gumpalan tersebut yang menekan otak kanannya, sehingga menyebabkan tangan kirinya lumpuh. Dr. Hardiono merujuk untuk segera ke RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk segera tindakan. Kondisi Lie saat itu sudah 'serius', menurut dokter. Tindakan yang dilakukan terhadap Lie, sebagai gambaran dari dr. Hardiono, kemungkinan ada tindakan biopsi utk meneliti apa materi dari gumpalan tersebut. Apabila bisa diobati dari luar, maka tidak perlu dibedah. Namun jika tidak bisa diobati dari luar, maka otak Lie perlu dibedah dan diambil gumpalan tersebut. Bahkan dr. Hardiono menyarankan langsung ke RS Mitra Keluarga, tanpa perlu pulang dulu.
Dunia rasanya runtuh saat mendengar itu. Bedah otak... Nggak kebayang kayaknya mendengar istilah itu. Jika ada yang mengucapkan kata itu, mungkin aku hanya mengucap: Naudzubillah...
Singkat cerita, kami memutuskan untuk tidak langsung tindakan, tapi ingin mencari referensi dulu untuk perlakuan medis mengenai otak yang sekiranya terbaik untuk anak2. Dan kami menemukan referensi terbaik adalah Prof. Eka di RS. Siloam Karawaci. Kamipun membuat janji temu yang mendapat jadwal 26 April 2013.
Namun lagi2 rencana Tuhan berkata lain.
Akhir Maret, setelah Lie menginap di RS Rawamangun selama 1 minggu akibat dehidrasi sedang-berat (dia nggak mau makan dan minum selama 2 hari penuh sebelum di rawat, namun kondisinya sangat membaik selama dirawat) kondisi Lie drop setelah BAB sebanyak 3x di hari Minggu dan Senin. Puncaknya di hari Senin, 1 April 2013, kondisi Lie bener2 drop. Dia mulai setengah sadar, tangannya gemetar dan kakinya kaku. Kakakku yang pernah mengirimkan email ke gammaknife.com mengenai kondisi Lie disarankan untuk menemui dr. Lutfi. Gammaknife adalah teknologi Prof. Eka yang dikembangkan di RS. Siloam Karawaci. Dr. Lutfi adalah salah satu tim bedah syaraf yang diketuai oleh Prof. Eka.
Rabu, 3 April 2013 sore, kami menemui dr. Lutfi. Franky, suamiku, sudah memutuskan untuk mengikuti jalan apapun yang disarankan oleh dokter untuk kebaikan Lie. Penjelasan dr. Lutfi yang simpatik membuat kami yakin untuk menyerahkan kegiatan bedah otak Lie di tangan sang dokter dan tim nya.
Jumat, 5 April 2013 kegiatan bedah dilakukan. Dr. Lutfi sudah menginformasikan hal2 terkait kegiatan bedah termasuk lamanya kegiatan bedah tersebut yg secepat2nya 6 jam dan selama2nya bisa sampai 10 jam. Ooohhh.... 10 jam melakukan operasi.... Nggak kebayang deh, capeknya, tapi kami pasrah saja menerima semua informasi tersebut.
Setelah 6 jam proses operasi, Lie dipindahkan ke ruang ICU dan sudah sadar 3,5 jam berikutnya. Dan dia juga tidak rewel bahkan relatif lebih banyak tertawa disana meskipun tubuh mungilnya dipenuhi selang sana sini dan dikelilingi alat2 yang notabene lebih besar dari tubuhnya.
Senin, 8 April 2013 lie dipindahkan ke ruang rawat. Meskipun kondisinya masih kelihatan memprihatinkan, namun rupanya kondisi vital nya sudah stabil. Alhamdulillah. Di ruang rawat kami menghabiskan waktu lebih dari 2 minggu karena kondisi kekakuan Lie yang belum normal. Rahang kiri, tangan kiri dan kaki kirinya masih belum bisa berfungsi sempurna. Meskipun di minggu pertama tim dokter bedah syaraf sudah memperbolehkan Lie pulang, namun dokter anak, dokter gizi dan dokter fisioterapi masih belum menyarankan untuk pulang.
Kami baru pulang hari Selasa, 23 April 2013 setelah Lie dapat memasukkan makanan setengah padat dan menerima alat fisioterapi untuk membuat tangan kirinya berada pada posisi sempurna.
Jalan menuju kesembuhan total Lie masih panjang. Jenis tumor yang diderita Lie, craniopharyngioma, adalah jenis yang lengket di thalamus, sehingga dokter tidak bisa mengangkat seluruh tumor tersebut tanpa mengganggu sistem hormonnya. Adapun gumpalan yang menekan otak kanan Lie merupakan cairan yang dihasilkan oleh tumor tersebut. Sebagai antisipasi, tim dokter sudah menyiapkan selang di kepala Lie yang memungkinkan untuk disedot keluar apabila tumor sudah menghasilkan cairan terlalu banyak. Treatment selanjutnya adalah radiasi (sinar) untuk menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tumor tersebut.
Jenis tumor ini rupanya menyerang anak2 usia 2-11 tahun dan kebanyakan berjenis kelamin laki2. Tumor ini biasanya menyerang mata sehingga tidak sedikit yang gejalanya adalah rabun atau buta yang dilanjutkan dengan lumpuh, koma lalu.. ya, meninggal apabila tidak segera mendapat pertolongan. Untuk beberapa kasus bahkan ada gejala yang menyebabkan perubahan sikap pada anak yang mengidapnya, misalnya menjadi lebih sopan dan lembut. Yang pasti ini jenis tumor yang tidak bisa dihilangkan begitu saja karena sifatnya yang lengket.
Saat tulisan ini dibuat, kondisi Lie sudah mulai membaik. Dia sudah mulai cerewet, fungsi motorik tangan dan kakinya masih perlu dilatih sehingga Lie melanjutkan fisioterapi di RS. OMC (Ongkomulyo) setiap seminggu 2-3x. Kepala bagian kanan dimana tertanam selang agak sedikit benjol berisi cairan. Menurut dokter, hal ini tidak membahayakan, namun kami sangat menantikan waktu kontrol Senin, 29 April 2013 besok untuk menanyakan hal ini. Kami terus berharap yang terbaik, semoga kondisi Lie dipulihkan seperti semula. Baik kondisi tubuhnya maupun penglihatannya.
Kami masih percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik bagi kami, seperti yang sudah kami rasakan selama ini..
Banyak sekali dukungan dari teman2 dan saudara2 baik dukungan moril maupun materil bagi kami di saat2 tergelap kami. Dukungan yang timbul dari rekan yang sungguh tidak kami duga. Bahkan beberapa dukungan datang dari rekan yang tidak begitu dekat. Untuk itu semua, kami mengucapkan terima kasih untuk teman2 kami. Mohon doa restu untuk treatmen Lie selanjutnya semoga dilancarkan dan dimudahkan. Amin.
Terimakasih sebesar2nya untuk Bapak Hadi Nursanto dan Ibu Sumartini Astirah yang bersedia dengan senang hati merawat putra kedua kami yang sedikit terlantar sejak Lie dirawat; mbak Denok dan mas Puji dan Rindra yang memberikan dukungan moril, materil dan membantu merawat Yan; keluarga suamiku, Franky Haritz, mama atas dukungan dan perhatiannya, Lina, Edu, Linda atas semua dukungan moril dan materil dan info2 yang berguna bagi kesembuhan Lie;
Terimakasih untuk keluarga besar dari pihak orang tua kami; mbak Wuri dan keluarga, mbak Ike dan keluarga, Om Didi dan keluarga, Ik Lin dan keluarga, Ku Yong yang telah memberikan semua dukungan yang kami butuhkan.
Terimakasih juga untuk teman2 sekolah dan profesi kami yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan teman2 kerja suamiku, di AMS.
Semua doa dan dukungan kalian Insya Allah akan dibalas Allah berlipat ganda.
Amin.
Senin, 05 Maret 2012
Waktu
Beberapa hari yang lalu, ksatria kecil kami memasuki usia ke 3. Telah 3 tahun lamanya dia menikmati waktunya di dunia di hadapannya. Apakah dia menikmatinya... I do really hope he does.. Meskipun terkadang orang dewasa kelihatan lebih punya banyak waktu (dengan segala akitivas mereka) dibandingkan seorang anak kecil yang mempunyai seluruh kehidupan di hadapannya.. Terkadang mereka merasa hal ini tidak perlu dikerjakan sekarang dan hal itu harus dilakukan sekarang juga...
Waktu.. Apakah waktu itu... Itu adalah salah satu pertanyaan yang sering muncul di novel2 pengarang favoritku, Jostein Gaarder.. Waktu itu tergantung bagaimana kita melihatnya..
Semalam baru saja saya membaca mengenai kehidupan seorang pegawai di Swedia. Di kolom Ultimate U hari itu, waktu bukanlah uang.. Time is not money.. Waktu adalah saat yang harus dinikmati, dengan keluarga maupun melakukan apapun yang disukai. Memang terdengar egois, tapi saya menyetujui pemikiran tersebut. DI kolom tersebut, penulis bercerita tentang rekan penanya yang berasal dari Swedia dan berprofesi sebagai karyawan, mendapatkan libur panjang selama 3 (tiga) bulan setahun dengan gaji penuh. Dan para pegawai itu dipersilahkan jalan2 keluar negeri untuk 'merecharge' sekaligus berlibur bersama keluarga atau orang tercinta. Wow, 3 bulan setahun... Di Indonesia mungkin hanya para pengusaha sukses yang bisa melakukan hal itu.. Di samping itu, yang lebih mencengangkan lagi, di Swedia sana, beberapa perusahaan akan meng'off'kan kantor apabila cuaca cerah dan mempersilahkan para karyawannya menghabiskan waktu bersama keluarga mereka. Kalau di Indonesia mungkin pas cuaca buruk, baru deh perusahaan 'maklum' apabila karyawan nggak masuk kerja.. Apalagi kalau rumah karyawan tersebut langganan banjir... Miris..
Kembali kepada ksatria kecilku, di 3 tahun pengalaman hidupnya, dia memasuki tahap yang biasa disebut pengembangan otaknya. Dia mulai mengenal huruf, warna dan bentuk. Bisa dibilang kemajuannya cukup pesat juga karena dia sudah bisa mengeja meskipun belum bisa membaca. Rasa bersalah terkadang merasukiku, apakah aku mendorongnya terlalu keras? Aku benar2 menginginkan sang ksatria menikmati waktu hidupnya.. Tidak dikejar oleh apa yang dunia sodorkan padanya. Aku menginginkan dia memilih apa yang bisa dia ambil dari dunia..
Aku sering sekali membisikkan 'The Knight's Old Code' dengan harapan dia bisa membedakan mana yang benar dan salah. Mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak. Terkadang aku juga membacakannya 'The Manual of The Warrior of the Light' karena aku menginginkan dia memiliki pertimbangan yang lebih obyektif dan sederhana dalam segala hal.
Waktu untuknya mungkin hanya sekelebatan diantara segala keasyikan yang dia lakukan. Saat aku harus meninggalkannya pergi beberapa hari, sang ksatria dengan gayanya yang khas melonjak2 sambil melambaikan tangan dan melepaskan kecupan di udara. Seolah dia bahagia melepaskan kepergianku beberapa hari lamanya. Sementara aku merasa berat sekali melihat tampangnya yang bahagia dan mulai merindukannya.
Suatu hari nanti mungkin dia akan membaca catatan2ku dan memahami betapa berat aku meninggalkannya di usia keemasannya. Melapaskan dia dari arahanku untuk perkembangannya di kemudian hari. Tapi untuk diketahui all I do is for him. I love him so much.. He is my life and he always will..
Jumat, 25 November 2011
Isi pidato anak 12 th di Konferensi Lingkungan Hidup PBB 1992
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yang terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang ke sini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang.
Saya berada di sini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar.
Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Di sini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja”, kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya MENANTANG ANDA, cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang.
Saya berada di sini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar.
Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Di sini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja”, kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya MENANTANG ANDA, cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Langganan:
Postingan (Atom)